Obat Sakit Kepala dalam Berumahtangga


Tatkala seorang istri mulai uring-uringan, sering marah-marah, sentimen, dan mudah baper. Ini pertanda ada yang sakit dalam dirinya. Biasanya, sakit kepala. Untuk mengatasi hal ini tidaklah susah, mudah sekali. Apa itu? Ajaklah ia shopping (berbelanja) ke mall/swalayan terdekat. Beri ia uang sesuai kemampuan. Lalu, bebaskan ia memilah dan memilih.

Bila shopping belum menyembuhkan sakitnya sepenuhnya, maka ajaklah ia jalan-jalan. Rekreasi, semisal ke pantai. Berdua saja menikmati sunrise hingga sunset. Bawa makanan, dan cemilan yang banyak. Al Qur’an, sajadah, dan buku kesukaan, sekalian dibawa. Sementara anak-anak dititipkan ke eyangnya, atau saudara terdekat, atau rumah bermain anak alias TPA. Saatnya suami menjadi pendengar yang baik, penampung aspirasi yang setia. Sampaikan semua unek-unek, dan berpacaranlah sepuasnya. Nikmati hidup selagi hidup.

Begitupula halnya saat suami sering naik pitam, gelisah, naik tensi, sensi, bawaannya mau perang melulu. Tidak enak dipandang sama sekali. Itu pertanda ia lagi bermasalah. Diagnosa awalnya dapat dipastikan sakit kepala. Nah ternyata, obatnya mudah sekali.

Apa itu? Tarik tangan suami ke dalam kamar. Kunci. Lalu, mulailah dengan do’a. Do’a sakit kepala:

_”Bismillah Allahumma jannibnaasy syaithoona wa jannibisy syaithoona maa rozaqtanaa”_

Do’a sakit kepala di atas, disamping ampuh menormalkan kesehatan suami, insyaAllah juga menjaga calon bayi dari gangguan dan watak setan.

Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

« لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَأْتِىَ أَهْلَهُ فَقَالَ بِاسْمِ اللَّهِ ، اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ ، وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا . فَإِنَّهُ إِنْ يُقَدَّرْ بَيْنَهُمَا وَلَدٌ فِى ذَلِكَ لَمْ يَضُرُّهُ شَيْطَانٌ أَبَدًا

“Jika salah seorang dari kalian (yaitu suami) ingin berhubungan intim dengan istrinya, lalu ia membaca do’a:

_[Bismillah Allahumma jannibnaasy syaithoona wa jannibisy syaithoona maa rozaqtanaa], “Dengan (menyebut) nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezki yang Engkau anugerahkan kepada kami”,_

kemudian jika Allah menakdirkan (lahirnya) anak dari hubungan intim tersebut, maka setan tidak akan bisa mencelakakan anak tersebut selamanya.” (HR. Bukhari no. 6388 dan Muslim no. 1434).

Dengan demikian, tidak perlu khawatir lagi jikalau suami mulai marah-marah. Itu saja solusinya? Iya, itu sudah lebih dari cukup.

Wallahu a’lam bhisshowab!

Ditulis oleh Ali Margosim, Penulis Buku _Perisai Kesetiaan_, 30/06-2020, di Ranah Minang

Tinggalkan komentar